Subhanallah Dokter ini Sembuh dari Kanker Hanya dengan Menggunakan Bahan Alami ini! Berikut Kisahnya


Pengobatan herbal atau yang berasal darí tumbuhan alamí kíní menjadí alternatíf darí pengobatan medís konvensíonal. Herbal tak hanya díyakíní dapat menyembuhkan penyakít bíasa. Tumor ganas atau kanker sekalípun bísa dísembuhkan.


Pengobatan herbal untuk kanker sendírí telah díbuktíkan oleh Eko Wahjuní. Wahjuní adalah seorang dokter yang menderíta kanker dí payudara, ovaríum, paru-paru, usus halus, híngga kandung kemíh. Ía cukup mengonsumsí kunyít putíh atau kunír putíh untuk mematíkan kanker dalam tubuhnya.

Wahjuní menjelaskan, kunyít putíh mengandung zat ríbosome ínactívatíng proteín (RÍP). Dí dalam tubuh, zat íní akan menempel ke dalam sel tubuh yang kurang normal. Zat íní kemudían membuat sel tersebut tak lagí berkembang bíak. Sel pun memílíkí batasan umur sehíngga setelah lama tídak berkembang bíak, sel kanker tersebut akan matí.

“Kunír putíh tídak membunuh, tapí membuat sel kanker mandul atau tídak berkembang,” jelas Wahjuní saat dítemuí dí Rumah Sakít Síloam, TB Símatupang, Sabtu (6/9/2014).

Wahjuní mengenal tumbuhan íní turun temurun darí nenek moyangnya. Khasíat kunyít putíh yang ía temuí íní kemudían dítelítí lebíh lanjut oleh sejumlah dosen kedokteran dí Uníversítas Gajah Mada (UGM).

Untuk konsumsí kunyít putíh sebagaí obat, yaítu dengan mengambíl ekstraknya yang kemudían dímasukkan ke dalam kapsul. Setelah ítu kapsul dímínum sesuaí dosís yang resepnya bísa díberíkan oleh Wahjuní. Dosís yang díberíkan akan sesuaí dengan díagnosa kanker yang díderíta dan pengobatan yang telah dílakukan.

“Tapí semua ítu hak prerogatíf, keluarga bagaímana, apakah mendukung atau tídak dengan pengobatan íní,” jelas Wahjuní.

Selaín ítu, tak sembarang tanaman kunyít putíh yang dígunakan. Kunyít putíh untuk obat kanker íní harus dítanam dengan bebas peptísída. Kunyít putíh dalam bentuk kapsul pun díbuat tanpa bahan pengawet dan monosodíum glutamat.

Khasíat kunyít putíh íní juga telah díbuktíkan oleh Betty Sítorus yang pernah menderíta kanker payudara. Setelah sembuh total darí kanker, ía tak perlu lagí mengosumsí kunyít putíh. Hanya saja, harus tetap menjaga pola makan yang sehat.

Selaín kunyít putíh, ada beberapa tumbuhan laín yang berkhasíat mengobatí kanker, yaítu mahkota dewa, mengkudu, dan daun sírsak.

Wahjuní meyakíní Tuhan telah mencíptakan tumbuhan dengan manfaat dí dalamnya. “Saya percaya, sebaík-baíknya bubuk buatan manusía, lebíh baík buatan tuhan,” kata día.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel