Muslimah.. Jangan Ucapkan 7 Kalimat Ini Kepada Suamimu,Dia Bisa Sangat Murka!!

Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati,” begitulah istilah almarhum Meggy Z. Lirik lagu itu seperti menyiratkan bahwa lelaki sama pula seperti perempuan  . Mereka punya perasaan meski para pakar kejiwaan menyampaikan para laki-laki  lebih banyak memakai logika daripada perasaannya.



Sakit hati memang tidak mengenakkan, apalagi bila sumbernya merupakan orang yang kita cintai. Kalau tidak kenal sih akan lebih mudah, karena para pria akan menyerang pulang orang itu menggunakan umpatan atau menyerang secara fisik.


Suami akan mencicipi sakit hati saat Anda mendadak berubah sebagai ‘Mak Lampir’ yang mengerikan ketika berkata istilah-istilah yg tidak disukainya. Beberapa suami mungkin hanya memendam perasaan sakit hati mereka, sehingga para istri nir menyadari pada mana letak kesalahan mereka.


Rumah tangga Anda ibarat badai yang tak mau berlalu? Mungkin Anda telah mengucapkan istilah-kata berikut yg membuat si dia sakit hati.


INILAH 7 istilah-kata istri yang lebih tajam daripada pedang, & sanggup sangat menyakiti suami...


1. ”Pendapat ibuku mengenai engkau  ternyata benar”


Mengucapkan kata-kata itu sama saja menggunakan berterus jelas bahwa Anda (& ibu Anda) beranggapan bahwa beliau bukan suami yang baik. Ia akan berpikir bahwa Anda sudah membuka aibnya & menceritakan hal-hal tidak baik tentang dirinya pada ibu Anda. Harga diri suami akan terluka, begitu pula hatinya.


2. “Kenapa kamu nggak belikan saya kalung mahal misalnya punya tetangga kita?”

Suami Anda sudah bekerja membanting tulang seharian dan kita tidak memahami apa yang mereka hadapi di loka kerja (kecuali kalau dia menceritakannya pada Anda). Perkataan Anda di atas akan membuatnya sakit hati karena Anda seolah tidak senang  menggunakan apa yg telah ia berikan buat Anda.


Tiga. “Kamu nggak becus jadi ayah”


Seisi dunia mengagungkan cinta mak   pada anaknya, tetapi cinta ayah seolah terlupakan. Jangan omeli suami tidak becus mengasuh anak hanya lantaran ia tidak memahami di mana diaper disimpan, atau lantaran ia tidak mampu menenangkan tangisan bayi Anda berdua. Lebih-lebih lagi bila Anda mengatakan kata-istilah terlarang ini pada depan anak Anda yg lainnya.


4. “Kalo kamu sayang aku  maka …”


Suami Anda menolak membelikan sepeda motor baru menggunakan alasan syarat keuangan sedang nir menentu. Lalu Anda ngambek dan bilang, “Papa sudah nggak sayang aku  lagi.” Anda sama saja menggunakan meragukan afeksi suami pada Anda setelah sekian usang menikah hanya lantaran perkara sepele.


Bukan hanya sakit hati, suami bisa sahih-benar tidak cinta lagi jika Anda terus memakai kata-kata ini setiap Anda menginginkan sesuatu darinya.


5. “Kamu misalnya ayahmu” atau “Ibumu cerewet banget sih”


Menikah bukan hanya mengikat 2 insan yg saling menyayangi, namun jua kedua keluarga mereka. Itulah yg selalu diajarkan Ibu pada saya. Mengatakan hal-hal tidak baik tentang ayah atau mak   mertua menciptakan suami merasa kecewa, lantaran siapapun niscaya marah bila orangtua mereka dijelek-jelekkan. Anda pula ‘kan?


6. “Kamu selingkuh ya?”

Jangan pernah menyampaikan istilah-kata ini pada suami kecuali Anda punya bukti. Bagaimana apabila beliau ternyata nir selingkuh? Suami pasti akan sakit hati saat mengetahui Anda nir mempercayai ketulusan cintanya.


7. “Mantanku lebih baik darimu”Inilah kalimat paling kejam dan jangan sekali-kali Anda mengatakannya pada suami. Apa? Sudah pernah? Yah kalau begitu jangan diulangi lagi ya, Bun. Sudah berkali-kali kami tekankan, para lelaki tidak senang dibanding-bandingkan menggunakan lelaki lain. Hal itu hanya akan menciderai rasa bangga, kepercayaan  dan kehormatan dirinya. Apabila mantan Anda lebih baik, mengapa Anda menentukan dia?


Bunda, suami Anda memang kadang tampak cuek & menyebalkan, namun ia pula manusia. Bersediakah Anda mencintai & menciptakan dirinya merasa berharga sekarang dan nanti? Ia telah menyerahkan hatinya dalam Anda & nasib hati itu sekarang terletak di tangan Anda.


Semoga bermanfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel