Hati Hati loh! Semakin Merah Hasil Kerokan Bukan Semakin Bagus, Tetapi Malah Akan Menyababkan ini
SIAPA YANG SERING KEROKAN SAMPAI MERAH SEKALI.? jangan lakukan karena bisa merusak pembuluh darah
Siapa yang gemar dikerok saat mulai merasa tidak sehat? Berhati-hatilah, karena kerokan tidak semata-mata bisa mengeluarkan angin yang ada di tubuh.
Bagi sebagian orang, kerokan memang membuat tubuh menjadi lebih baik ketika mulai merasa tidak sehat. Tapi perlu diingat, jangan terlalu keras mengerok. Kebanyakan orang menganggap bahwa kerokan bisa membuat sembuh 'masuk angin'. Semakin merah, semakin enak.
Seperti yang dituturkan dokter spesialis kulit, dr Yetti N. Affandi, SpKK(K), ketika terlalu keras mengerok akan menimbulkan lecet atau iritasi pada kulit tersebut.
"Itu bisa kena lapisan kulit yang paling dalam yang ada pembuluh darahnya," ujarnya
dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Isman Firdaus, SpJP, MD menjelaskan merah yang dihasilkan dari kerokan itu karena adanya pembuluh darah yang rusak.
"Kalau orang sehat, kerokan itu akan merangsang injury di kulit, pembuluh darah akan melebar di tempat yang dikerok atau dikerik itu. Itu yang buat jadi merah,
Lapisan kulit terbagi menjadi tiga lapisan, seharusnya kerokan hanya mengenai lapisan yang paling luar saja. Namun jika terlalu dalam bisa mengenai kulit lapisan terdalam.
"Seandainya ada yang terkelupas, itu hanya kulit ari atau kulit mati saja yang akan ikut terkerok, enggak sampai kena pembuluh darah. Makanya jangan terlalu keras," jelasnya.
Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Isman Firdaus, SpJP, MD menegaskan bahwa bahaya dari kerokan yang terlalu keras dapat membuat pembuluh darah melebar dan terjadi kerusakan, yaitu pecahnya pembuluh darah mikro.
"Dengan adanya kerusakan itu, akan menurunkan antibodi, menimbulkan inflamasi atau peradangan di kulit," imbuh dokter yang praktik di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
Siapa yang gemar dikerok saat mulai merasa tidak sehat? Berhati-hatilah, karena kerokan tidak semata-mata bisa mengeluarkan angin yang ada di tubuh.
Bagi sebagian orang, kerokan memang membuat tubuh menjadi lebih baik ketika mulai merasa tidak sehat. Tapi perlu diingat, jangan terlalu keras mengerok. Kebanyakan orang menganggap bahwa kerokan bisa membuat sembuh 'masuk angin'. Semakin merah, semakin enak.
Seperti yang dituturkan dokter spesialis kulit, dr Yetti N. Affandi, SpKK(K), ketika terlalu keras mengerok akan menimbulkan lecet atau iritasi pada kulit tersebut.
"Itu bisa kena lapisan kulit yang paling dalam yang ada pembuluh darahnya," ujarnya
dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Isman Firdaus, SpJP, MD menjelaskan merah yang dihasilkan dari kerokan itu karena adanya pembuluh darah yang rusak.
"Kalau orang sehat, kerokan itu akan merangsang injury di kulit, pembuluh darah akan melebar di tempat yang dikerok atau dikerik itu. Itu yang buat jadi merah,
Lapisan kulit terbagi menjadi tiga lapisan, seharusnya kerokan hanya mengenai lapisan yang paling luar saja. Namun jika terlalu dalam bisa mengenai kulit lapisan terdalam.
"Seandainya ada yang terkelupas, itu hanya kulit ari atau kulit mati saja yang akan ikut terkerok, enggak sampai kena pembuluh darah. Makanya jangan terlalu keras," jelasnya.
Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Isman Firdaus, SpJP, MD menegaskan bahwa bahaya dari kerokan yang terlalu keras dapat membuat pembuluh darah melebar dan terjadi kerusakan, yaitu pecahnya pembuluh darah mikro.
"Dengan adanya kerusakan itu, akan menurunkan antibodi, menimbulkan inflamasi atau peradangan di kulit," imbuh dokter yang praktik di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.