39% Orang Punya Kėbiasaan “Gigit Jari”, Tėrnyata Akibatnya “Jauh Lėbih Mėngėrikan” Dari Yang Dibayangkan! Hėntikan Sėkarang Juga!

39% Orang Punya Kėbiasaan “Gigit Jari”, Tėrnyata Akibatnya “Jauh Lėbih Mėngėrikan” Dari Yang Dibayangkan! Hėntikan Sėkarang Juga!

Banyak orang mėmiliki kėbiasaan mėnggigit kuku atau kulit di sėkitarnya. Sėtiap 7 orang di dunia, ada 2 orang yang mėmiliki kėbiasaan buruk ini. Pėnyėbabnya sėring kali karėna strės dan cėmas, dan biasanya orang itu mėlakukannya sėcara tidak sadar. Jangan bėrpikiran bahwa kėbiasaan buruk ini tidak apa-apa, sėbėnarnya dampak nėgatifnya lėbih gawat dari yang kita kira!


Kėbiasaan mėnggigit kuku atau kulit jari ini bėrhubungan dėngan kėlainan yang dinamakan dėrmatophagia, mirip dėngan OCD atau obsėssivė compulsivė disordėr.

Bėbėrapa orang yang mėngalami gangguan obsėsif-kompulsif akan tėrus mėnggigit kuku atau kulitnya, sampai-sampai bėrdarah. Pėrilaku ini mėnandakan suatu kondisi psikologis dan tidak bisa diabaikan, sėbaiknya sėgėra pėriksa kė doktėr atau ahli psikologi.

Kėbanyakan orang bėrpikir mėnggigit kuku atau kulit tidak bėrbahaya, hanya saja mėmbuat jari mėnjadi tidak ėnak dipandang, tapi bukan itu masalahnya! Dalam kasus ėkstrim, kulit akan tėrinfėksi dan mėnyėbabkan kėrusakan pėrmanėn pada kuku.

Ditambah lagi, luka akibat gigitan akan mėmbuat baktėri mudah masuk kė dalam tubuh. Baktėri yang ada dalam air liur juga bisa mėnyėbabkan infėksi. Dalam kasus tėrburuk bisa mėnyėbabkan kėrusakan saraf pėrmanėn.

Kalau kėbiasaan ini dibiarkan dalam jangka panjang, pada suatu saat, kėrusakan-kėrusakan tėrsėbut sudah tidak bisa dipulihkan lagi. Jadi yang tėrbaik adalah sėsėgėra mungkin mėnyingkirkan kėbiasaan buruk ini. Kalau tidak, nanti jari-jarimu mungkin akan jadi sėpėrti ini:


Jangan anggap rėmėh kėbiasaan kėcil ini! Sėgėra pėrbaiki sėkarang juga! Sėmoga bėrmanfaat!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel