Sholatnya Istri yang Kurang Ajar Sama Suaminya Tidak Akan Diterima Oleh Allah
Sholatnya Istri yang Kurang Ajar Sama Suaminya Tidak Akan Diterima Oleh Allah
islam menempatkan peran suami begitu amat istimewa buat seorang istri. Mentaati suami dan juga senantiasa berupaya memperoleh keridhaan – nya jadi karena menurutnya buat masuk nirwana.
Sebagaimana perilaku kurang ajar, menentang, & jua durhaka pada suami jadi karena seseorang istri digiring ke neraka. Ini adalah perkara amat berarti sekali buat dipandang para istri dan pula perempuan muslimah.
Hingga wajib buat istri untuk mencermati suaminya. Bila suami adalah satu pintu akbar dari pintu surganya. Mematuhi suami dalam kebaikan adalah jalur mengarah nirwana.
Karena itu, janganlah seseorang istri kurang jaar, menyombongkan diri & juga membangkang terhadap suaminya.
Menurut al – husain bin mihshan radhiyallahu ‘anhu, kalau bibinya menghadiri rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam buat satu keperluan. Selesainya tuntas, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “apakah kalian mempunyai suami? ” beliau menanggapi, “ya. ”
“bagaimana sikapmu terhadapnya? ” tanya nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dia menanggapi, “saya senantiasa melayaninya, kecuali apa yang nir kumampu. ”
selesainya itu dia bersabda,
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“perhaitkan posisimu terhadapnya, karna dia merupakan surgamu & juga nerakamu. ” (hr. Ahmad)
sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada bibi al – husain juga berlaku pada tiap muslimah. Berlaku untuk tiap istri. Perhatikan kedudukanmu di sisinya.
Apakah engkau setimpal keinginannya, sayang kepadanya, melayaninya, menghiburnya ketika susah, menyongsong seruannya? Jika demikian hingga keridhaannya jadi lantaran istri masuk surga .
Ataukah engkau jauh dari harapannya, kerap membikin gusar pribadinya, menentang & pula durhaka kepadanya, & pula kufur terhadap kebaikannya, ? Apabila demikian hingga kemurkaan & pula kemarahan suami jadi karena sang istri masuk neraka.
Terlebih lagi di hadits lain, shalat seseorang wanita tidak hendak diterima & pula dinaikan kepada allah karna lantaran kemurkaan suami terhadapnya.
Dari abu umamah radhiyallahu ‘anhu, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم العبد الآبق حتى يرجع وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط وإمام قوموهم له كارهون
“tiga orang yg shalat mereka nir melampaui kuping mereka. Ialah budak yang kabur hingga dia berulang, isteri yang tidur sedangkan suaminya marah kepadanya, dan juga pemimpin suatu kalangan dan pula kalangan itu membencinya. ” (hr. Al – tirmidzi)
dalam sunan ibni majah menggunakan isnad hasan, dari ibnu abbas, dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
ثلاثة لا ترفع صلاتهم فوق رءوسهم شبرا : رجل أم قوما ، وهم له كارهون ، وامرأة باتتوزوجها عليها ساخط ، وأخوان متصارمان
“3 orang yg shalat mereka nir hendak terangkat melebihi kepala mereka walaupun sejengkal aja: seseorang yg mengimami satu kalangan semetara mereka membencinya, wanita yang tidur semetara suaminya murka kepadanya, dan jua dua kerabat yang silih memutuskan ikatan. ”
dalam hadits ini, bisa juga dimengerti, kalau ciri diterimanya shalat seorang istri merupakan menggunakan ridha suaminya kepadanya.
Kalau shalat seseorang istri hendak dinaikan kepada allah subahanahu wa ta’ala bila suaminya ridha kepadanya.
Amat aneh, masih ada seseorang perempuan senantiasa memakai baju shalat, dekat dengan sajadahnya, dan jua mushaf berposisi pada tangannya. Namun, beliau nir hirau kebutuhan suaminya terhadap pribadinya. Dia tidak patuh kepada suaminya.
Terlebih lagi menyombongkan diri & jua menentang suaminya. Begitu, shalat & pula bermacam ibadah perempuan ini amat susah diterima allah subahanahu wa ta’ala. Wallahu a’lam.
gampang – mudahan goresan pena yg pendek ini mampu jadi pengingat dan juga bermanfaat.
Sholatnya Istri yang Kurang Ajar Sama Suaminya Tidak Akan Diterima Oleh Allah
islam menempatkan peran suami begitu amat istimewa buat seorang istri. Mentaati suami dan juga senantiasa berupaya memperoleh keridhaan – nya jadi karena menurutnya buat masuk nirwana.
Sebagaimana perilaku kurang ajar, menentang, & jua durhaka pada suami jadi karena seseorang istri digiring ke neraka. Ini adalah perkara amat berarti sekali buat dipandang para istri dan pula perempuan muslimah.
Hingga wajib buat istri untuk mencermati suaminya. Bila suami adalah satu pintu akbar dari pintu surganya. Mematuhi suami dalam kebaikan adalah jalur mengarah nirwana.
Karena itu, janganlah seseorang istri kurang jaar, menyombongkan diri & juga membangkang terhadap suaminya.
Menurut al – husain bin mihshan radhiyallahu ‘anhu, kalau bibinya menghadiri rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam buat satu keperluan. Selesainya tuntas, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “apakah kalian mempunyai suami? ” beliau menanggapi, “ya. ”
“bagaimana sikapmu terhadapnya? ” tanya nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dia menanggapi, “saya senantiasa melayaninya, kecuali apa yang nir kumampu. ”
selesainya itu dia bersabda,
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“perhaitkan posisimu terhadapnya, karna dia merupakan surgamu & juga nerakamu. ” (hr. Ahmad)
sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada bibi al – husain juga berlaku pada tiap muslimah. Berlaku untuk tiap istri. Perhatikan kedudukanmu di sisinya.
Apakah engkau setimpal keinginannya, sayang kepadanya, melayaninya, menghiburnya ketika susah, menyongsong seruannya? Jika demikian hingga keridhaannya jadi lantaran istri masuk surga .
Ataukah engkau jauh dari harapannya, kerap membikin gusar pribadinya, menentang & pula durhaka kepadanya, & pula kufur terhadap kebaikannya, ? Apabila demikian hingga kemurkaan & pula kemarahan suami jadi karena sang istri masuk neraka.
Terlebih lagi di hadits lain, shalat seseorang wanita tidak hendak diterima & pula dinaikan kepada allah karna lantaran kemurkaan suami terhadapnya.
Dari abu umamah radhiyallahu ‘anhu, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم العبد الآبق حتى يرجع وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط وإمام قوموهم له كارهون
“tiga orang yg shalat mereka nir melampaui kuping mereka. Ialah budak yang kabur hingga dia berulang, isteri yang tidur sedangkan suaminya marah kepadanya, dan juga pemimpin suatu kalangan dan pula kalangan itu membencinya. ” (hr. Al – tirmidzi)
dalam sunan ibni majah menggunakan isnad hasan, dari ibnu abbas, dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
ثلاثة لا ترفع صلاتهم فوق رءوسهم شبرا : رجل أم قوما ، وهم له كارهون ، وامرأة باتتوزوجها عليها ساخط ، وأخوان متصارمان
“3 orang yg shalat mereka nir hendak terangkat melebihi kepala mereka walaupun sejengkal aja: seseorang yg mengimami satu kalangan semetara mereka membencinya, wanita yang tidur semetara suaminya murka kepadanya, dan jua dua kerabat yang silih memutuskan ikatan. ”
dalam hadits ini, bisa juga dimengerti, kalau ciri diterimanya shalat seorang istri merupakan menggunakan ridha suaminya kepadanya.
Kalau shalat seseorang istri hendak dinaikan kepada allah subahanahu wa ta’ala bila suaminya ridha kepadanya.
Amat aneh, masih ada seseorang perempuan senantiasa memakai baju shalat, dekat dengan sajadahnya, dan jua mushaf berposisi pada tangannya. Namun, beliau nir hirau kebutuhan suaminya terhadap pribadinya. Dia tidak patuh kepada suaminya.
Terlebih lagi menyombongkan diri & jua menentang suaminya. Begitu, shalat & pula bermacam ibadah perempuan ini amat susah diterima allah subahanahu wa ta’ala. Wallahu a’lam.
gampang – mudahan goresan pena yg pendek ini mampu jadi pengingat dan juga bermanfaat.
Sholatnya Istri yang Kurang Ajar Sama Suaminya Tidak Akan Diterima Oleh Allah