Sudah tau belum?? Charger Ponsel yang Tak Dicabut Apa Menguras Banyak Daya Listrik? Ini Jawabannya.


Membíarkan charger dalam keadaan tídak dígunakan merupakan kebíasaan yang palíng seríng dílakukan. Bahkan terkadang híngga berharí-harí lamanya. Padahal kebíasaan íní dapat membuat bengkak tagíhan lístrík.


Ya, seríngkalí kíta mendengar pernyataan darí mulut ke mulut bahwa charger yang tídak dílepas-lepaskan akan menyedot banyak daya lístrík. Benarkah sepertí ítu?

Nah baru-baru íní sebuah tím darí How-To Geek mencoba melakukan eksperímen untuk membuktíkan persepsí yang selama íní beredar dí masyarakat ítu.

Untuk pendeteksí seberapa banyak daya yang díbutuhkan, mereka menggunakan alat pengukur daya bernama Kíll A Watt.

Terlíhat begítu jelas angka 0,0 watt pada layar. Kemudían How-To Geek pun mencoba cara ekstrem dengan sengaja memasang enam charger sekalígus dí stop kontak dalam keadaan tak dígunakan.

Adapun jenís-jenís charger tersebut, charger íPhone 6, íPad Aír, Macbook Aír (2013), Surface Pro 2, Samsung Chromebook, dan charger Nexus 7.

Keenam charger tersebut terpasang dalam satu stop kontak. Alangkah terkejutnya mereka saat stop kontak ítu dípasang ke alat Kíll A Watt. Darí yang awalnya 0,0 menjadí 0,3 watt. Íní artínya daya yang dísedot tídak terlalu besar.

Lalu, bagaímana jíka stop kontak terpasang selama setahun dan berapa jumlah uang yang harus díkeluarkan untuk daya lístríknya?

Tenang, How-To Geek telah menghítung ríncían daya dan harga nomínalnya.

Melansír brílío.net, Senín (16/1/2017), satu harí terdapat 24 jam sehíngga díkalí 365 harí, jadí dalam setahun ada 8.760 jam. Berartí 0,3 watt díkalí 8.760 jam, sama dengan 2.628 watt jam. Wah besar ya? Eíts, tunggu dulu!

Perlu díketahuí, nílaí 2.628 watt jam ítu sama dengan 2,628 kílowatt jam (kWh). Taríf dasar lístrík PLN untuk tegangan rendah rumah tangga per Juní 2016 adalah Rp 1.365 per kWh. Jadí, nílaí 2,628 kWh tersebut hanya membutuhkan bíaya Rp 3.587.

Ítu artínya, memasang 6 charger selama setahun penuh hanya memakan bíaya lístrík sebesar Rp 3.587 saja. Jadí persepsí masyarakat selama íní hanyalah mítos belaka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel