Vera Oktaria Rutin Puasa Senin-Kamis dan Sholat 5 Waktu
Semasa masih hidup Vera Oktaria dikenal keluarga adalah anak yang baik dan soleha.
“Saya ingin menyampaikan bahwa keluarga di sini adalah keluarga baik, kemudian Vera gadis yang sangat baik, karena selama 3 tahun dia ikut saya,” kata kakak Ipar tertua korban, Firdaus Jailani, Senin (13/5/2019)
Vera sosok yang jarang bicara jika tidak diajak bicara, dia sering berpuasa senin kamis dan terutama salatnya tidak pernah tinggal.
Firdaus Jailani menyampaikan pemberitaan yang banyak beredar selama ini tidak tentang Vera, membuat keluarga sangat resah.
Selama ini ada beberapa berita yang menyudutkan keluarga karena dalam berita itu tertulis bahwa Vera meninggal di kamar hotel yang sebelumnya diketahui menginap bersama seorang lelaki.
Untuk meluruskan pemberitaan ini pihak keluarga menyatakan, justru yang jadi pertanyaan mengapa Vera bisa meninggal di kamar hotel.
“Menurut keluarga kami korban sebelumnya telah diancam dan diintimidasi sehingga dia dipaksa menginap di sana,” kata Firdaus.
Jika seandainya banyak istilah berita Vera ‘ngamar’ dengan cowok disebuh hotel, itu tidak benar adanya.
“Karena Vera ketika tidak pulang saja keluarga sudah repot mencari keberadaannya apalagi tidak ada kabar beberapa hari,” jelas Firdaus.
Jadi kami meluruskan berita yang selama ini tidak mengenakkan hati dan juga banyak teman yang menanyakan kebenarannya.
Kasus pembunuhan terhadap Vera Oktaria diduga berlatar belakangi karena asmara.
Karena, hingga saat ini berdasarkan hasil pemeriksaan dari pihak keluarga bila korban Vera Oktaria meminta putus terhadap Prada DP namun diduga ditolak Prada DP enggan diputuskan Vera.
Dari itulah, diduga DP merasa kesal karena akan diputuskan Vera.
Dari itulah, pelaku langsung melakukan mengeksekusi korban di dalam kamar penginapan.
“Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5/2019).
Meminta putusnya Vera, membuat DP kesal dan dari itulah diduga ia merencanakan untuk melakukan hal tersebut sehingga, ia menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.
“Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain. Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala,” ujarnya.
“Saya ingin menyampaikan bahwa keluarga di sini adalah keluarga baik, kemudian Vera gadis yang sangat baik, karena selama 3 tahun dia ikut saya,” kata kakak Ipar tertua korban, Firdaus Jailani, Senin (13/5/2019)
Vera sosok yang jarang bicara jika tidak diajak bicara, dia sering berpuasa senin kamis dan terutama salatnya tidak pernah tinggal.
Firdaus Jailani menyampaikan pemberitaan yang banyak beredar selama ini tidak tentang Vera, membuat keluarga sangat resah.
Selama ini ada beberapa berita yang menyudutkan keluarga karena dalam berita itu tertulis bahwa Vera meninggal di kamar hotel yang sebelumnya diketahui menginap bersama seorang lelaki.
Untuk meluruskan pemberitaan ini pihak keluarga menyatakan, justru yang jadi pertanyaan mengapa Vera bisa meninggal di kamar hotel.
“Menurut keluarga kami korban sebelumnya telah diancam dan diintimidasi sehingga dia dipaksa menginap di sana,” kata Firdaus.
Jika seandainya banyak istilah berita Vera ‘ngamar’ dengan cowok disebuh hotel, itu tidak benar adanya.
“Karena Vera ketika tidak pulang saja keluarga sudah repot mencari keberadaannya apalagi tidak ada kabar beberapa hari,” jelas Firdaus.
Jadi kami meluruskan berita yang selama ini tidak mengenakkan hati dan juga banyak teman yang menanyakan kebenarannya.
Kasus pembunuhan terhadap Vera Oktaria diduga berlatar belakangi karena asmara.
Karena, hingga saat ini berdasarkan hasil pemeriksaan dari pihak keluarga bila korban Vera Oktaria meminta putus terhadap Prada DP namun diduga ditolak Prada DP enggan diputuskan Vera.
Dari itulah, diduga DP merasa kesal karena akan diputuskan Vera.
Dari itulah, pelaku langsung melakukan mengeksekusi korban di dalam kamar penginapan.
“Dari hasil otopsi, sama sekali tidak ada berhubungan badan. Jadi sebelum dibunuh, korban ini terlebih dahulu dianiaya di bagian kepala,” ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Senin (13/5/2019).
Meminta putusnya Vera, membuat DP kesal dan dari itulah diduga ia merencanakan untuk melakukan hal tersebut sehingga, ia menjemput korban dan membawanya ke Sungai Lilin untuk melancarkan rencananya.
“Sekarang pelakunya masih tunggal. Belum ada pelaku lain. Dari hasil olah tempat kejadian, sidik jari yang ditemukan banyak sidik jari pelaku dan juga korban ini mengalami luka di bagian kepala,” ujarnya.