Jangan Pernah Membenci Mantan, Karena Tanpa Dirinya Kamu Tidak Akan Tahu Mana yang Baik dan Bukan

Tidak sedikit orang yang apabila mengingat kejadian di masa lalu dia menggigil dengan rasa amarah, kebencian, dan bahkan rasa dendam. Padahal untuk apa mengingat masa lalu, karena masa itu hanyalah kenangan usang yang tidak akan pernah ada lagi di masa depan.

Terlebih jika masa lalu itu ada kaitannya dengan mantan, tentu sebagian orang sangat menyayangkannya. Apalagi bila yang menjadi penyebabnya berpisah dulu adalah pengkhianatan, maka setiap mengingatnya pun dia akan terus merasa kesal.

Iya, tapi memang tidak bisa di pungkiri, karena manusia memang lebih suka mengingat hal-hal yang menyakitkan daripada yang menggembirakan.

Lalu seharusnya bagaimana? ikhlaskan! jangan pernah lagi mengusik hati dengan terus membencinya, karena bagaimanapun darinya kamu telah belajar mengenal siapa yang baik dan bukan.

Jangan Terlalu Risih Mengingat Masa Lalu, Apapun Kejadiannya Tetap Saja Darinya Kamu Belajar Banyak Hal


Seharunya kamu berdamai dengan masa yang telaah terlewati, karena jika kamu terus menganggapnya sebuah sumber ketidak bahagiaanmu, maka selamanya kamu akan hidup dengan kebencian yang terus meradang.

Lantas lepaskan saja sesalmu, jangan terlalu risih mengingat apa yang telaah terjadi, karena apapun kejadiannya tetap saja darinya kamu telah belajar banyak hal.

Kamu Telah Belajar Keikhlasan Dari Kejahatan yang Dia Lakukan, Maka Luruhkan Hati Dari Kebencian yang Tidak Berujung


Darinya kamu telah belajar bagaimana caranya mengikhlaskan dari kejahatan yang dia lakukan, maka dari itu luruhkan saja hatimu dari kebencian yang tidak berujung.
Tidak ada gunanya terus-terusan membenci perlakuan buruknya dulu, karena semua itu hanya sebuah kenangan usang yang apabila terus kamu ingat akan semakin menyakitimu.

Tetap Bersyukurlah Atas Kedzaliman yang Dia Lakukan, Karena Darinya Kamu Belajar Lebih Bersabar


Dan satu hal pasti, syukuri setiap hal buruk yang telah kamu alami dulu, bersyukurlah atas kedzaliman yang dia lakukan, karena darinya kamu telah belajar lebih bersabar mengkondisikan hati.

Sungguh semua yang terjadi hanyalah salah satu cara Allah mengajarimu tentang ilmu mengendalikan hati, sebba itulah mengapa kamu harus mampu mensyukurinya, sekalipun itu sangat menyiksamu.

Seburuk-seburuknya Dia Dulu Tetap Saja Darinya Kamu Telah Belajar Mengenali Hati Dengan Lebih Baik Lagi

Karena seburuk-buruknya dia dulu tetap saja darinya kamu telah belajar bagaimana mengenali hati yang baru dengan lebih baik lagi, sehingga untuk terjerumus pada kesalahan yang sama minim untuk kamu lakukan.

Oleh sebab itu, jangan terlalu membenci mantan, jangan terlalu menghakiminya buruk, sekalipun benar yang dilakukannya padamu dulu sangatlah buruk, karena bagaimanapun kamu telah mendapat pelajaran berharga darinya.

Ikhlaskan, Maafkan, dan Damailah Dengan Kehidupanmu yang Sekarang, Jangan Lagi Membenci Apapun Tentangnya


Jadi ikhlaskan, maafkan, dan kemudian lupakan, dengan terus belajar berdamai dengan kehidupanmu yang sekarang, jangan lagi membenci apapun tentangnya.

Biarkan dia tinggal di masa lalumu, tapi jangan biarkan dia terus menahanmu untuk bahagia dengan sisa kebencian yang ada di saat sekarangmu, karena jika kamu melakukannya maka pasti kamu akan merasa kesulitan untuk menemukan kebahagiaan.

Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim]

Jangan lupa like, share dan amalkan ya, semoga bermanfaat untuk kita semua   


Source: humairoh.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel