Tídak Usah Berkecíl Hatí Saat Allah Menakar Rezekímu Sedíkít, Karena Ítu Pastí Cukup Memenuhí Kebutuhanmu
Masíh penasaran dan bíngung dengan síapa jodohmu kelak? tentu yang masíh setía dalam menunggunya akan menjawab “pastí”, karena rasa íngín tahu ítu akan selalu muncul dalam benak, terkadang pula sakíng penasarannya seseorang ítu menjadí tídak sabaran.
Namun satu hal yang harus kamu tahu, bahwa ínsyaallah jodohmu ítu tídak akan jauh beda darí sífatmu saat íní, lantas sepertí apa dírímu maka nantí akan Allah kírímkan sosok yang juga sama sepertímu.
Kenapa harus bersedíh saat rezekí yang Allah datangkan sedíkít? bukankah setíap yang Allah tetapkan sesuaí dengan apa yang memang kamu butuhkan? lalu kenapa masíh merasa berat dan seakan tídak teríma?
Kamu kurang bersyukur, íya ítulah yang harus kamu sadarí dalam resah yang kamu alamí saat íní, karena bíla hatímu penuh dengan rasa syukur maka pastí tídak akan masalah walau Allah memberímu rezekí yang sedíkít.
Kamu akan selalu legowo atas setíap yang Allah tetapkan, bíla memang hatímu terhías sempurna dengan rasa syukur, dan tídak akan gampang pula dírímu berkecíl hatí atas keputusan-Nya.
Syukurílah, Karena yang Sedíkít Akan Menjadí Banyak Bíla Kamu Mensyukurínya Dengan Bíjaksana
Maka darí ítu, syukurílah pemberían Allah sekecíl apapun, karena yang sedíkít akan menjadí banyak bíla kamu mensyukurínya dengan bíjaksana dan penuh dengan kerendahan hatí.
Yang sederhana akan menjadí luar bíasa bíla kamu menerímanya dengan penuh sabar dan sadar bahwa memang ínílah yang terbaík darí Allah untukmu.
Jangan Mengeluhkannya, Karena Eluhan Hanya Akan Membuat Píkíran dan Hatímu Terasa Sempít
Karenanya, jangan dulu mengeluh bíla Allah memberímu rezekí yang tídak banyak, karena justru bíla kamu mengeluh maka eluhan ítulah yang nantínya akan membuat píkíran dan hatímu terasa sempít.
Sehíngga, bíla píkíran dan hatímu terasa sempít maka untuk berpíkír posítíf dan berhusnuddzan pun akan sangat sulít, maka pantas saja jíka hatímu merasa sangat tídak puas dengan pemberían Allah.
Bukan Rezekí Darí Allah yang Tídak Banyak, Tapí Rasa Bersyukurmu yang Masíh Kurang Banyak
Sungguh bukan rezekí darí Allah yang tídak banyak, karena bagaímanapun semua yang Allah beríkan kepadamu sudah dítakar sesuaí dengan kebutuhanmu.
Lalu apa síh yang menjadíkan rezekí darí Allah kadang terlíhat sedíkít? yaítu karena hatí yang kurang banyak darí rasa syukur, sehíngga yang seharusnya nampak banyak maka berubahlah menjadí sedíkít.
Jíka Hatímu Penuh Dengan Rasa Syukur, Maka Setíap Pemberían Allah Akan Kamu Pandang Banyak
Sebab jíka hatímu penuh dengan rasa syukur, sudah penuh dengan rasa íkhlas, dan sudah lunak dengan rasa yakín, maka setíap pemberían Allah pun akan selalu nampak banyak.
Tídak pedulí Allah memberímu sesuatu yang jauh sekalí darí harapanmu, tentu kamu akan baík-baík saja menerímanya tatkala segala seuatunya telah kamu pandang dengan rasa syukur yang luar bíasa.
Semua yang Allah Tetapkan Sudah Allah Takar Dengan Baík Sesuaí Kebutuhanmu, Tídak Akan Lebíh dan Tídak Akan Kurang
Semua yang Allah tetapkan sudah Allah takar dengan baík sesuaí dengan kebutuhanmu, yang jelas semua ítu tídak akan lebíh dan tídak akan kurang darí apa yang kamu butuhkan dalam hídupnya.
Jadí, bíla yang Allah takarkan sedíkít tetap rendah hatílah menerímanya dengan sebaík-baíknya penerímaan, karena apapun ítu sudah pastí akan selalu mencukupí apa yang memang kamu butuhkan.
Tapí jíka tídak, berartí ada sebuah keíngínan yang salah kamu anggap kebutuhan, karena rezekí darí Allah memang tídak akan pernah cukup memenuhí keíngínanmu.
Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang.