Karena Masak Nasi yang Salah, Membuat Masyarakat Indonesia Banyak Menderita Penyakit Gula
Karena Masak Nasi yang Salah, Membuat Masyarakat Indonesia Banyak Menderita Penyakit Gula
Sudah tidak dipungkiri, ternyata banyak masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit gula, hampir semua penyebabnya dikarenakan memasak nasi yang salah dan tidak mengetahuinya, sehingga penyakit pun bisa berdatangan.
Di zaman yang sudah modern ini, hampir semua peralatan dapur sudah memakai alat elektronik, mulai dari kulkas, mesin cuci, kompor listrik, dan tentu tidak tinggal yaitu penanak nasi listrik atau lebih dikenal dengan rice cooker atau magic com.
Rice cooker atau Magic com adalah alat yang praktis dalam hal memasak nasi, mulai dari beras hingga menjadi nasi siap untuk dimakan. Memang memasak menggunakan magic com ini tidak berbahaya tetapi cara memasak dan penggunaannya yang salah.
Kesalahan yang biasa dilakukan saat memasak nasi yang salah yang sering dilakukan orang indonesia seperti dilansir liputan6.com (dimuat, 11/07/2018) :
Tidak pernah membersihkan tempat penanak nasi dalam jangka waktu yang lama
Mencuci beras hanya1-2 kali saja, Kebiasaan mencuci beras yang sebentar masih meninggalkan bekas pestisida dari beras yang hendak masak. Cucilah beras sebanyak minimal 3 sampai 4 kali.
Setelah nasi matang, jangan membiarkan nasi didalam rice cooker lebih dari 12 jam, nasi yang telah dipanaskan lebih dalam 12 jam maka nasi akan berubah menjadi racun, tentu nasi bukannya menyehatkan malah berbahaya bagi tubuh.
Penyajian nasi untuk di konsumsi juga tidak boleh dalam keadaan panas, karena kadar gula dapat memicu kesehatan bagi tubuh dan tentu berdampak buruk bagi kesehatan.
Inilah penyebab memasak nasi dan penyajian nasi yang salah dapat menderita penyakit gula, bahkan bisa menderita diabetes. Segera hindari sebelum terlambat.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi nasi putih lebih dari lima kali dalam sepekan berisiko 17 persen lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsinya sekali sebulan.
Penelitian tersebut turut melaporkan bahwa risiko ini akan meningkat 10 persen pada orang yang setiap hari makan nasi putih dalam porsi besar. Keterkaitan ini ditemukan terutama pada orang-orang di Asia yang mengonsumsi nasi hingga 3-4 porsi sehari.
Penelitian ini sebenarnya belum dapat membuktikan hubungan sebab dan akibat, melainkan hanya menunjukkan keterkaitan antara konsumsi nasi putih dengan diabetes. Namun setidaknya, penelitian ini dapat menjadi awalan bagi Anda untuk mulai hidup sehat dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung biji-bijian utuh dibandingkan karbohidrat olahan (seperti nasi putih).
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.