Geger Kuburan Gadis Meninggal Jumat Kliwon Mendadak Berantakan
Hal-hal berbau mistis masih banyak dipercayai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah keyakinan jika seorang wanitalajang yang meninggal di malam Jumat kliwon bisa mendatangkan kekuatan.
Inilah yang terjadi pada sebuah makam di Kecamatan Kalibaning Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Warga di desa itu gempa setelah makam seorang wanita lajang bernama Bisem dibongkar orang tak dikenal.
Polisi yang mendapat laporan warga langsung menyelidiki kasus tersebut dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya, polisi memastikan jenazah, tali pocong, dan kain kafan Bisem masih utuh. Rupanya upaya pelaku menggali kuburan itu tak sampai menyentuh bagian liang lahat pusara tersebut.
Meski hasil pemeriksaan nihil, aksi pembongkaran makam oleh orang tak dikenal itu menyisakan tanda tanya besar di kalangan warga. Spekulasi beredar si pembongkar makam hendak mencuri tali pocong.
Diketahui Bisem meninggal pada jumat kliwon setahun silam. "Iya, meninggalnya Jumat Kliwon, sekitar setahun lalu," ucap Poyo, Kepala Dusun III Asinan, Poyo, saat dihubungi wartawan, Jumat, 1 Januari 2019.
Galian dilakukan tepat di bagian kepala jenazah Bisem, dengan kedalaman 145 sentimeter atau hanya terpaut sedikit dari persemayaman jasad Bisem.
Poyo tak berani berspekulasi jika pelaku hendak mencuri tali pocong. Yang pasti, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di desanya.
Poyo mengatakan, pertama kali yang mengetahui pembongkaran makam ini adalah Mursito, warga setempat. Saat itu, ia tengah berangkat ke ladang yang lokasinya berdekatan dengan makam.
Mursito lantas memberitahukan kepada ahli waris almarhumah Bisem, Umar. Kemudian, peristiwa ini dilaporkan ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya kepada Kepolisian Sektor Kalibening. "Sudah ditangani kepolisian," ujar Poyo.
Kepala Polsek Kalibening, Iptu Sulasmono mengatakan, hasil olah TKP menemukan adanya lubang sedalam 145 sentimeter dengan posisi bagian kepala jenazah. Galian ini tak sampai menyentuh tubuh jenazah.
Kepastian ini diperoleh setelah tim Inafis menggali hingga lubang tempat disemayamkannya jenazah yang biasa disebut sebagai liang landak. "Inafis kita kemudian masuk ke dalam. Disaksikan oleh ahli waris, jenazah masih utuh," Sulasmono menerangkan.
Usai memastikan jenazah dan segala sesuatunya lengkap, keluarga dan ahli waris almarhumah Bisem meminta agar kepolisian kembali menutup makam ini.
Lasmono mengungkapkan, kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui pelaku dan motif pembongkaran makam ini. "Kalau kita, motifnya ke arah mistis nggak tahu juga," dia menambahkan.
Inilah yang terjadi pada sebuah makam di Kecamatan Kalibaning Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Warga di desa itu gempa setelah makam seorang wanita lajang bernama Bisem dibongkar orang tak dikenal.
Polisi yang mendapat laporan warga langsung menyelidiki kasus tersebut dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya, polisi memastikan jenazah, tali pocong, dan kain kafan Bisem masih utuh. Rupanya upaya pelaku menggali kuburan itu tak sampai menyentuh bagian liang lahat pusara tersebut.
Meski hasil pemeriksaan nihil, aksi pembongkaran makam oleh orang tak dikenal itu menyisakan tanda tanya besar di kalangan warga. Spekulasi beredar si pembongkar makam hendak mencuri tali pocong.
Si Penghuni Kuburan Seorang Gadis yang Meninggal Jumat Kliwon
Isu itu beredar karena aksi pembongkaran terjadi Selasa malam Rabu Kliwon. Kliwon, bagi sebagian orang diyakini sebagai hari pasaran keramat. Si pelaku diduga mencoba mengincar tali pocong untuk ritual ilmu hitam dikaitkan dengan hari kematian Bisem.Diketahui Bisem meninggal pada jumat kliwon setahun silam. "Iya, meninggalnya Jumat Kliwon, sekitar setahun lalu," ucap Poyo, Kepala Dusun III Asinan, Poyo, saat dihubungi wartawan, Jumat, 1 Januari 2019.
Galian dilakukan tepat di bagian kepala jenazah Bisem, dengan kedalaman 145 sentimeter atau hanya terpaut sedikit dari persemayaman jasad Bisem.
Poyo tak berani berspekulasi jika pelaku hendak mencuri tali pocong. Yang pasti, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di desanya.
Poyo mengatakan, pertama kali yang mengetahui pembongkaran makam ini adalah Mursito, warga setempat. Saat itu, ia tengah berangkat ke ladang yang lokasinya berdekatan dengan makam.
Saat Polisi Periksa Liang Lahat
Mursito curiga lantaran ada gundukan tanah baru yang diketahuinya tak ada pemakaman baru. Ternyata, makam Bisem lah yang digali orang.Mursito lantas memberitahukan kepada ahli waris almarhumah Bisem, Umar. Kemudian, peristiwa ini dilaporkan ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya kepada Kepolisian Sektor Kalibening. "Sudah ditangani kepolisian," ujar Poyo.
Kepala Polsek Kalibening, Iptu Sulasmono mengatakan, hasil olah TKP menemukan adanya lubang sedalam 145 sentimeter dengan posisi bagian kepala jenazah. Galian ini tak sampai menyentuh tubuh jenazah.
Kepastian ini diperoleh setelah tim Inafis menggali hingga lubang tempat disemayamkannya jenazah yang biasa disebut sebagai liang landak. "Inafis kita kemudian masuk ke dalam. Disaksikan oleh ahli waris, jenazah masih utuh," Sulasmono menerangkan.
Usai memastikan jenazah dan segala sesuatunya lengkap, keluarga dan ahli waris almarhumah Bisem meminta agar kepolisian kembali menutup makam ini.
Lasmono mengungkapkan, kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui pelaku dan motif pembongkaran makam ini. "Kalau kita, motifnya ke arah mistis nggak tahu juga," dia menambahkan.