Jangan Ganggu Aku, Karena Aku Sudah Beristri

Sebut saja Oneng, pemudi 29 tahun yang sampai saat ini belum menikah. Entah apa yang dia pikirkan, atau apa yang dia cari sampai seusia itu belum menemukan belahan hati.
Lulus kuliah sudah, kerja sudah, punya kendaraan sendiri sudah, bahkan berencana membeli sebuah apartemen di salah satu kawasan di Jakarta, tampang lumayan, apalagi sering datang ke salah satu calon kecantikan terkemuka, ada hasil dari harga yang dibayar.
Tak banyak yang tahu tentang kisah cintanya, tertutup dan “sedikit meninggi” dalam pergaulan.
Sementara itu, di sudut lain sesosok pemuda, sebut saja Ujang, usia sekitar 30 tahun, bertampang lumayan dan sudah punya kendaraan, apalagi ditempat kerjanya hanya dia sosok lelaki satu-satunya.
“Kelebihan” dia satu, sudah beristri dengan dua anak yang lucu dan menggemaskan.
Awalnya hubungan Oneng dan Ujang hanya terbatas pada pekerjaan, karena mereka satu kantor.
Tapi, kesendirian Oneng tanpa belahan jiwa mulai mengoyak sisi kewanitaannya, dia ingin dicintai. Setan mulai menggodanya.
Ujang si pemuda beristri tadi diam-diam dicintainya. Witing tresno jalaran soko kulino. Oneng mulai memberikan sinyal-sinyal cintanya.
Dan hap! tak disangka Ujang merespon! Awalnya kasihan pada Oneng yang sering curhat padanya tapi lama-lama timbul benih cinta (entah cinta alami atau nafsu yang menguasai).
Ujang tak bisa tegas, seharusnya dia bisa bilang, stop! Jangan ganggu aku karena ku sudah beristri! Ah tapi, untuk berkata seperti itupun dia tak mampu. Setan menang!
Dan disudut sana, istrinya yang setia meraung sedih berkepanjangan, hatinya terluka dan merasakan sakit yang luar biasa.
Cintaku kau menyihirku dengan hitam matamu
Sesungguhnya sihir itu ada pada hitamnya mata
***
Ketegasan! Ya, sebenarnya solusinya mudah, dari awal seharusnya sudah ada ketegasan yang tercipta dari Ujang, bahwa aku sudah beristri dan memiliki dua anak kecil jagoan yang lucu dan menggemaskan, yang selalu membuat untuk ingin cepat pulang.
Tapi tak satupun kata itu yang meluncur dari mulutnya, karena pada dasarnya mungkin Ujang menikmati.
“Ada wanita yang suka binatang dan laki-laki ada yang binatang!”
Fenomena ini kadang kita bisa lihat di perkantoran, kerap terdengar ada perselingkuhan.
Karena masing-masing tidak bisa menjaga amanah, karena masing-masing tidak punya ketegasan, karena masing-masing senang dengan kemaksiatan dan karena masing-masing mulai luntur cinta dan imannya.
Allah telah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. al-Isra'[17] : 32)
Menatap yang bukan muhrim dengan pandangan penuh nafsu saja sudah dikategorikan zina apalagi melakukan perbuatan perselingkuhan.
Seorang penyair mengatakan:
Setiap kejadian musibah (praktek zina) itu bermula dari pandangan, seperti kobaran api berasal dari percikan api yang kecil.
Betapa banyak pandangan yang berhasil menembus ke dalam hati pemiliknya, seperti tembusnya anak panah yang dilepaskan dari busur dan talinya.
Seorang hamba, selama dia masih mempunyai kelopak mata yang dia gunakan untuk memandang orang lain, maka dia berada pada posisi yang membahayakan. (Dia memandang hal-hal yang) menyenangkan matanya tapi membahayakan jiwanya, maka janganlah kamu sambut kesenangan yang akan membawa malapetaka.
***
Jika boleh mereview ulang, seharusnya masing-masing pasangan mengingat kembali pada awal pernikahan, dimana sang suami mengucapkan ijab qobul sebagai bentuk perjanjian yang kokoh, yup!
Perjanjian yang kokoh, yang tidak akan mudah koyak. Suami memenuhi hak istri dengan baik dan istri melayani suami dengan baik, keduanya penuh keharmonisan.
Perjanjian kokoh ini bisa koyak ditengah jalan dan rusak oleh kenikmatan sesaat jika masing-masing (suami atau istri) lupa akan kewajibannya satu sama lain.
Suami yang tidak memperhatikan istri, atau istri yang tidak mensyukuri nafkah yang diberikan suami bisa menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan.
Laki-laki shalih dengan wanita shalihah akan mampu membangun rumah tangga yang baik, sebab negeri yang baik akan keluar tanamannya dengan izin Tuhannya, sedang negeri yang buruk tidak akan keluar tanaman daripadanya kecuali dengan susah payah.
Sebagai umat Rasulullah yang kita mengaku cinta padanya, sudah seharusnya meneladaninya. Pada Rasulullah suri tauladan yang menawan yang mencintai Khadijah dengan penuh kesetiaan tanpa perselingkuhan.
Alangkah indah dan manisnya hidup dalam cinta dan kesetiaan. Sehingga tenanglah hati para istri mengarungi biduk rumah tangga yang penuh onak dan duri-duri kehidupan.
Islamlah solusi kehidupan bagi para pasangan. Di dalamnya akan kita dapati jalan keluar yang kita butuhkan.



Segala puji bagi Allah, kita memuji, memohon pertolongan, serta ampunanNya.
Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu-nafsu kita dan dari kejahatan amal perbuatan kita.
Barangsiapa yang ditunjuki oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka tak seorangpun yang bisa menunjukinya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel