Ini Akibat Orang Yang Suka Berhutang Tapi Gak Pernah Melunasi Hutangnya

hutang dapat membawakan seorang ke dalam surga, dan juga kebalikannya dapat menjerumuskan seorang ke dalam neraka.
planet merdeka – di dalam kehidupan tiap hari ini, mayoritas manusia tidak terlepas dari yang namanya hutang piutang. karena di antara mereka terdapat yang memerlukan dan juga terdapat pula yang diperlukan. demikianlah kondisi manusia sebagaimana allah tetapkan, terdapat yang dilapangkan rezekinya sampai berlimpah ruah dan juga terdapat pula yang dipersempit rezekinya, tidak mampu memadai kebutuhan pokoknya sampai – sampai mendorongnya dengan terpaksa buat berhutang ataupun mencari pinjaman dari orang – orang yang ditatap sanggup dan juga bersedia memberinya pinjaman.
dalam ajaran islam, hutang – piutang merupakan muamalah yang dibolehkan, tetapi diwajibkan buat tambahan hati – hati dalam menerapkannya. karna utang dapat membawakan seorang ke dalam surga, dan juga kebalikannya pula dapat menjerumuskan seorang ke dalam api neraka.
walaupun berhutang itu boleh, cuma aja islam menyuruh umatnya supaya menjauhi hutang semaksimal bisa jadi bila dia sanggup membeli dengan tunai ataupun tidak dalam kondisi kesempitan ekonomi. karna bagi rasulullah shallallahu alaihi wasallam, hutang itu mampu memunculkan pengaruh kurang baik dan juga musibah untuk pelakunya di dunia dan juga akhirat. antara lain:
  1. hutang menggambarkan pemicu kesedihan di malam hari, dan juga kehinaan di siang hari.
  2. hutang mampu membahayakan akhlaq. artinya mampu memunculkan sikap yang kurang baik untuk orang yang suka (hoby) berhutang, serupa suka berdusta dan juga ingkar janji.
» perihal ini bersumber pada sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam (yg maksudnya) : “sesungguhnya seorang apabila berhutang, hingga ia kerap mengatakan lalu berdusta, dan juga berjanji lalu memungkiri. ” (hr. al – bukhari).
  1. tanggungan hutang yang dibawa mati tidak hendak diampuni oleh allah pada hari kiamat.
» perihal ini bersumber pada sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
“semua dosa orang yang mati syahid hendak diampuni (oleh allah) , kecuali hutangnya. ” (hr. muslim iii/1502 nomor. 1886, dari jalur abdullah bin ‘amr bin al – ‘ash radhiyallahu ‘anhu).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari abu qatadah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya rasulullah sempat berdiri di tengah – tengah para teman, kemudian dia menegaskan mereka kalau jihad di jalur allah dan juga iman kepada – nya merupakan amalan yang amat afdhol (utama). setelah itu berdirilah seseorang teman, kemudian bertanya, “wahai rasulullah, gimana pendapatmu bila saya gugur di jalur allah, apakah dosa – dosaku hendak terhapus dariku? ” hingga jawab rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepadanya: “ya, bila engkau gugur di jalur allah dalam kondisi tabah mengharapkan pahala, maju pantang melarikan diri. ” setelah itu rasulullah bersabda: “kecuali hutang (tidak hendak diampuni/dihapuskan oleh allah, pent) , karna sebetulnya jibril ’alaihissalam mengantarkan perihal itu kepadaku. ” (hr. muslim iii/1501 nomor: 1885, at – tirmidzi iv/412 nomor: 1712, dan juga an – nasa’i vi: 34 nomor. 3157. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani dalam irwa – ul ghalil nomor: 1197).
  1. orang yang mati dalam kondisi mempunyai hutang hendak terhalang dan juga tertunda dari masuk surga.
» perihal ini bersumber pada hadits shohih yang diriwayatkan dari tsauban, mantan budak rasulullah, kalau rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
« مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ »
“barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya (baca: wafat dunia) dalam kondisi terbebas dari 3 perihal, tentu dia hendak masuk surga, ialah:
(1) leluasa dari sombong,
(2) leluasa dari khianat, dan
(3) leluasa dari tanggungan hutang. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor: 2412, dan juga at – tirmidzi iv/138 nomor: 1573. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
» dan juga pula bersumber pada hadits yang diriwayatkan dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu, kalau rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
« نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ »
“jiwa orang mukmin tergantung pada hutangnya sampai dilunasi. ” (hr. ibnu majah ii/806 nomor. 2413, dan juga at – tirmidzi iii/389 nomor. 1078. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
  1. pahala kebaikan orang yang mati dalam kondisi berhutang hendak jadi tebusan untuk hutangnya pada hari kiamat.
» perihal ini bersumber pada hadits shohih yang diriwayatkan dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhu, kalau rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
« مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ »
maksudnya: “barangsiapa wafat dunia dalam kondisi menanggung hutang satu dinar ataupun satu dirham, hingga dibayarilah (dengan diambilkan) dari kebaikannya; karna di situ tidak terdapat lagi dinar dan juga tidak (pula) dirham. ”. (hr. ibnu majah ii/807 nomor: 2414. dan juga di – shahih – kan oleh syaikh al – albani).
demikianlah sebagian pengaruh kurang baik dan juga bahaya berhutang yang hendak mengenai pelakunya di dunia dan juga akhirat.
dan juga bahaya berhutang hendak terus menjadi dahsyat apabila tercantunm di dalamnya faktor riba (baca: bunga) walaupun cuma sedikit, 0, 1 persen. ataupun bilamana seorang kala berhutang kpd teman , di dalam hatinya dia telah bernazar tidak hendak melunasi hutangnya, ataupun bersengaja mengulur – ulur pelunasan hutangnya yg telah jatuh tempo. karna perbuatan semacam ini merupakan wujud kezholiman kepada teman yg hendak membinasakan pelakunya dan juga jadi kegelapan menurutnya pada hari kiamat.


mudah – mudahan allah ta’ala melindungi kita seluruh dari bahaya berhutang di dunia dan juga akhirat. dan juga mudah – mudahan allah melimpahkan kpd kita rezeki yg luas, halal dan juga berkah.. .
( sumber: https: //planet. merdeka. com/metro/ini – akibat – orang – yang – suka – berhutang – tapi – gak – pernah – melunasi – hutangnya. html )

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel