Pastor Amerika Sebut Wabah Belalang di Arab Saudi Tanda Kiamat
Pastor Amerika Sebut Wabah Belalang di Arab Saudi Tanda Kiamat
Penginjil Amerika Serikat (AS), Pastor Paul Begley, mengatakan bahwa peristiwa yg terjadi di Timur Tengah meramalkan akhir zaman.
Begley, yg dikenal karena ramalan apokaliptiknya, percaya bahwa endemi belalang baru-baru ini pada Arab Saudi dan Yordania terkait dengan ramalan Alkitab.
Begley menguatkan klaimnya menggunakan mengutip Bab 9 berdasarkan Kitab Wahyu, buku terakhir berdasarkan Perjanjian Baru, yang menggambarkan insiden-peristiwa menjelang Kedatangan Yesus yang Kedua.
Bab 9 merinci bagaimana kelompok belalang keluar dari ‘jurang maut’ dan diperintahkan buat menyerang orang-orang tanpa meterai Tuhan di dahi mereka.
“Dan bagi mereka diberikan bahwa mereka seharusnya nir membunuh mereka, namun bahwa mereka wajib disiksa lima bulan: dan siksaan mereka sama seperti siksaan kalajengking, waktu dia mencambuk seorang laki-laki .”
Dalam pertunjukan mingguannya, The Coming Apocalypse, Begley bersikeras bahwa keadaan ini sedang berlangsung kini .
“Apa pun yg kita dapatkan waktu ini merupakan buruk,” pungkasnya.
“Aku percaya ini adalah awal berdasarkan Wahyu 9,” imbuhnya.
“Belalang berkerumun pada seluruh Arab Saudi & Iran, Yordania, & menuju ke Laut Merah, Tanah Suci. Saudara-saudara, kita hayati di akhir jaman,” cetusnya.
“Bagaimana engkau menyebutkan wabah belalang?” tukasnya seperti dikutip berdasarkan Sputnik, Sabtu (11/lima/2019).
Sementara itu Organisasi Pangan & Pertanian PBB (FAO) membunyikan alarm mengenai wabah belalang di Afrika timur bahari & Arab Saudi pada bulan Februari.
Pastor Amerika Sebut Wabah Belalang di Arab Saudi Tanda Kiamat
Badan itu berkata bahwa hujan lebat & angin topan telah mendorong berkembang biaknya belalang semenjak Oktober kemudian.
Pada tiga Mei, FAO Locust Watch mengumumkan bahwa pembiakan sudah semakin tinggi di Iran & Arab Saudi, dan terjadi pada skala yg lebih kecil di Pakistan barat daya.
“Beberapa kelompok kecil belalang dewas pindah dari Yaman timur ke Oman utara tempat mereka bertelur pada bulan April dan operasi kontrol terbatas dilakukan,” istilah badan itu, yang berkata bahwa pembiakan skala kecil juga diperkirakan akan berlanjut pada Oman.
Sedangkan berdasarkan Kementerian Pertanian Iran, serangan kawanan serangga yg belum pernah terjadi sebelumnya telah menghancurkan lahan pertanian di beberapa provinsi pada negara itu, dan kegagalan buat mengendalikan perkara akan membahayakan hampir USD30 miliar produk pertanian.
Sumber: sindonews.Com
Penginjil Amerika Serikat (AS), Pastor Paul Begley, mengatakan bahwa peristiwa yg terjadi di Timur Tengah meramalkan akhir zaman.
Begley, yg dikenal karena ramalan apokaliptiknya, percaya bahwa endemi belalang baru-baru ini pada Arab Saudi dan Yordania terkait dengan ramalan Alkitab.
Begley menguatkan klaimnya menggunakan mengutip Bab 9 berdasarkan Kitab Wahyu, buku terakhir berdasarkan Perjanjian Baru, yang menggambarkan insiden-peristiwa menjelang Kedatangan Yesus yang Kedua.
Bab 9 merinci bagaimana kelompok belalang keluar dari ‘jurang maut’ dan diperintahkan buat menyerang orang-orang tanpa meterai Tuhan di dahi mereka.
“Dan bagi mereka diberikan bahwa mereka seharusnya nir membunuh mereka, namun bahwa mereka wajib disiksa lima bulan: dan siksaan mereka sama seperti siksaan kalajengking, waktu dia mencambuk seorang laki-laki .”
Dalam pertunjukan mingguannya, The Coming Apocalypse, Begley bersikeras bahwa keadaan ini sedang berlangsung kini .
“Apa pun yg kita dapatkan waktu ini merupakan buruk,” pungkasnya.
“Aku percaya ini adalah awal berdasarkan Wahyu 9,” imbuhnya.
“Belalang berkerumun pada seluruh Arab Saudi & Iran, Yordania, & menuju ke Laut Merah, Tanah Suci. Saudara-saudara, kita hayati di akhir jaman,” cetusnya.
“Bagaimana engkau menyebutkan wabah belalang?” tukasnya seperti dikutip berdasarkan Sputnik, Sabtu (11/lima/2019).
Sementara itu Organisasi Pangan & Pertanian PBB (FAO) membunyikan alarm mengenai wabah belalang di Afrika timur bahari & Arab Saudi pada bulan Februari.
Pastor Amerika Sebut Wabah Belalang di Arab Saudi Tanda Kiamat
Badan itu berkata bahwa hujan lebat & angin topan telah mendorong berkembang biaknya belalang semenjak Oktober kemudian.
Pada tiga Mei, FAO Locust Watch mengumumkan bahwa pembiakan sudah semakin tinggi di Iran & Arab Saudi, dan terjadi pada skala yg lebih kecil di Pakistan barat daya.
“Beberapa kelompok kecil belalang dewas pindah dari Yaman timur ke Oman utara tempat mereka bertelur pada bulan April dan operasi kontrol terbatas dilakukan,” istilah badan itu, yang berkata bahwa pembiakan skala kecil juga diperkirakan akan berlanjut pada Oman.
Sedangkan berdasarkan Kementerian Pertanian Iran, serangan kawanan serangga yg belum pernah terjadi sebelumnya telah menghancurkan lahan pertanian di beberapa provinsi pada negara itu, dan kegagalan buat mengendalikan perkara akan membahayakan hampir USD30 miliar produk pertanian.
Sumber: sindonews.Com