Ibunya Meninggal di Bus Primajasa, Anak Ini Menangis Digendong Sopir: Mamah Kenapa Tidur Terus
Seorang perempuan mati dunia pada dalam Bus Primajasa jurusan Garut-Jakarta, Selasa (12/dua/2019).
Saat diperiksa polisi, tidak terdapat satu pun bukti diri yg ditemukan menurut barang bawaan korban.
Namun sesudah liputan meninggalnya korban tersebar, seseorang laki-laki yang merupakan suami korban mengkonfirmasi bahwa korban merupakan keluarganya.
"Jadi lantaran tidak terdapat bukti diri, kami sebarkan info di sosmed. Keesokan harinya ada rakyat ucapnya suami korban tiba ke polsek bawa kartu identitas yg foto wajahnya sama menggunakan korban," kata Kanit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Aji pada Tribun-Video dalam Jumat (15/2/2019).
Berdasarkan kabar dari suami, korban merupakan Nurhayati, masyarakat Kampung Cisonari, Desa/Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut.
Nurhayati diduga tewas lantaran sakit, karena sempat mengeluh pusing kepada suaminya.
"Korban sebelumnya mengeluh pusing ke suami, jadi korban mangkat lantaran sakit. Diduga hipertensi," ucapnya.
Jenazah korban pun sudah diserahkan ke pihak keluarga buat dimakamkan.
"Keluarga korban menolak buat diautopsi, jadi eksklusif kami seharkan ke pihak keluarga." tutup Ipda Aji.
Jenazah Nurhayati pun dibawa pergi pihak famili.
Sejumlah awak menurut PO Bus Primajasa turut mengantar kepulangan jenazah Nurhayati ke kediamannya.
Dalam video yg tersebar, tampak seorang laki-laki mengenakan seragam PO Bus Primajasa menggendong satu menurut 3 anak Nurhayati.
Sejumlah awak Bus Primajasa tampak menangis.
Setelah menggendong anak lelaki Nurhayati, sopir bus itu turut menggendong anak perempuan Nurhayati.
"Mamah mau pergi hari Rabu, bakal beli jeruk. Kenapa mamah tidur terus," ujar anak pertama Nurhayati sembari menangis.
Tangis keluarga & orang-orang yang menyaksikan momen tadi pun pecah.(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)
Saat diperiksa polisi, tidak terdapat satu pun bukti diri yg ditemukan menurut barang bawaan korban.
Namun sesudah liputan meninggalnya korban tersebar, seseorang laki-laki yang merupakan suami korban mengkonfirmasi bahwa korban merupakan keluarganya.
"Jadi lantaran tidak terdapat bukti diri, kami sebarkan info di sosmed. Keesokan harinya ada rakyat ucapnya suami korban tiba ke polsek bawa kartu identitas yg foto wajahnya sama menggunakan korban," kata Kanit Reskrim Polsek Tarogong Kidul, Ipda Aji pada Tribun-Video dalam Jumat (15/2/2019).
Berdasarkan kabar dari suami, korban merupakan Nurhayati, masyarakat Kampung Cisonari, Desa/Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut.
Nurhayati diduga tewas lantaran sakit, karena sempat mengeluh pusing kepada suaminya.
"Korban sebelumnya mengeluh pusing ke suami, jadi korban mangkat lantaran sakit. Diduga hipertensi," ucapnya.
Jenazah korban pun sudah diserahkan ke pihak keluarga buat dimakamkan.
"Keluarga korban menolak buat diautopsi, jadi eksklusif kami seharkan ke pihak keluarga." tutup Ipda Aji.
Jenazah Nurhayati pun dibawa pergi pihak famili.
Sejumlah awak menurut PO Bus Primajasa turut mengantar kepulangan jenazah Nurhayati ke kediamannya.
Dalam video yg tersebar, tampak seorang laki-laki mengenakan seragam PO Bus Primajasa menggendong satu menurut 3 anak Nurhayati.
Sejumlah awak Bus Primajasa tampak menangis.
Setelah menggendong anak lelaki Nurhayati, sopir bus itu turut menggendong anak perempuan Nurhayati.
"Mamah mau pergi hari Rabu, bakal beli jeruk. Kenapa mamah tidur terus," ujar anak pertama Nurhayati sembari menangis.
Tangis keluarga & orang-orang yang menyaksikan momen tadi pun pecah.(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)