Pria Ini Tidak Ingin Kedua Kekasihnya Terluka, Dinikahi Sekaligus
Rumah yang belum rampung tampak masih semrawut. Daun jendelanya belum lengkap. Beberapa lubang masih ditutupi dengan kain dan karung terpal.
Hanya daun pintu rumah itu yang disudah dipasangi. Sehingga udara pagi kemarin masih bebas berhembus masuk ke dalam ruangan.
Di rumah itulah Senum menikmati bulan masa-masa bulan madunya. Pemuda kelahiran 1995 itu, masih sedang asyik menikmati masa pengantinnya.
Ia baru saja menikah dua hari setelah lebaran Idul Fitri 1438 H lalu. Tepatnya pada tanggal 26 dan 27 Juni 2017.
Ia melangsung akad nikah dua malam sekaligus. Karena Senum mempersunting dua orang gadis sekaligus dalam semalam.
Yang dalam adat Sasak Lombok disebut melaiq/merariq (melarikan anak gadis dengan maksud akan menikahi) pada malam Senin sebelum dilangsungkannya akad.
Pernikahannya memang tergolong unik dan cukup langka. Karena jarang ada seorang pria menikahi dua wanita sekaligus.
Ceritanya, Senum sangat mencintai kedua wanita ini. Keduanya merupakan wanita idaman yang sudah lama dipacari selama ini.
Yakni, Liana Suriani anak kelahiran 7 Mei 1995 Dusun Bulur Mayong Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur dan Jannatul Fatmi asal Desa Kidang Kecamatan Praya Timur.
Cerita Senum, Liana Suriani dipacari selama empat tahun. Sedangkan Junnatul Fatmi dipacari selama dua tahun. Selama pacaran, Senum sudah berusaha jujur. Dan, kedua pacarnya menerima.
Begitu juga ketika ia berniat menikahi keduanya. Senum terlebih dulu sudah memberitahukan, bahwa ia akan menikahi keduanya.
Kedua pacarnya pun sanggup. Di samping memang, Senum takut kehilangan kedua gadisnya itu.
“Saya tidak sampai hati melihat ada yang terluka. Makanya saya putuskan untuk menikah sekaligus dengan Liana Suriani dan Jannatul Fatmi,” tuturnya saat ditemui koran ini di rumahnya, pekan lalu.
Saat merariq, tutur Senum, ia mengambil pacar pertamanya Liana Suriani terlebih dulu. Selang sepuluh menit, ia kemudian pergi mengambil Jannatul Fatmi ke rumahnya.
Karena Senun dan kedua gadisnya itu sudah menyepakati akan pernikahan itu sebelumnya.
Keesok malamnya setelah merariq juga berjalan mulus. Senin malam (26/6) ia melangsungkan akad nikah dengan Liana Suriani.
Dan, Selasa malam (27/6) ia melangsung akad nikah dengan Jannatul Fatmi. Maharnya keduanya pun tidak mahal.
Untuk Liana Suriani meminta maskawin uang Rp 500 ribu dan emas 50 gram. Namun, maskawin itu masih diutang.
Sedangkan Jannatul Fatmi meminta maskawin Rp 500 ribu dan 5 gram emas dibayar tunai.
“Emas yang 50 gram ini nanti saya akan jadikan ikatan. Jika Liana tidak betah atau tidak baik, maka maskawin itu gagal,” ungkapnya.
Apakah Anda bisa berlaku adil terhadap keduanya kelak? Senum tidak banyak memberikan komentar.
Karena perkawinan ini merupakan kali pertama. Dia belum paham sepenuhnya arti keadilan dalam berumah tangga terhadap dua orang istri.
Tapi, pastinya ia akan belajar sambil jalan memberikan keadilan kepada kedua istrinya.
“Karena saya mencintai mereka berdua. Saya juga akan belajar bagaimana caranya berbuat adil, biar nanti istri saya ini merasa senang dan pernikahan ini berjalan lama sampai mati jadi pemisah,” cetusnya.
Ditimpali istri pertamanya Liana Suriani mengaku bahagia berjodoh dengan Senum meski dimadu.
Karena hubungannya selama 4 tahun telah membuat cintanya kepada Senum tidak bisa dipisahkan.
Selain itu, lanjutnya, selama pacaran dirinya dengan istri kedua suaminya Jannatul Fatmi sudah sering berkomunikasi.
Keduanya sanggup menerima apapun yang terjadi, termasuk dimadu seperti yang dialaminya saat ini.
“Kami sudah jalin komunikasi sebelumnya dengan Jannatul, makanya kita mau dimadu sebab kita sama-sama mencintainya,” akunya.
Sementara Jannatul Fatmi mengaku tidak tahu kalau Senum sudah mengambil Liana. Namun, semua sudah terlanjur ketika tiba di rumah Senun. Terlebih, di rumahnya juga sudah ribut, kalau dirinya menikah.
“Awalnya saya tidak tahu kalau Senum sudah mengambil duluan Liana, namun karena sudah rebut ia saya terima meski dimadu,” bebernya.
Hanya daun pintu rumah itu yang disudah dipasangi. Sehingga udara pagi kemarin masih bebas berhembus masuk ke dalam ruangan.
Di rumah itulah Senum menikmati bulan masa-masa bulan madunya. Pemuda kelahiran 1995 itu, masih sedang asyik menikmati masa pengantinnya.
Ia baru saja menikah dua hari setelah lebaran Idul Fitri 1438 H lalu. Tepatnya pada tanggal 26 dan 27 Juni 2017.
Ia melangsung akad nikah dua malam sekaligus. Karena Senum mempersunting dua orang gadis sekaligus dalam semalam.
Yang dalam adat Sasak Lombok disebut melaiq/merariq (melarikan anak gadis dengan maksud akan menikahi) pada malam Senin sebelum dilangsungkannya akad.
Pernikahannya memang tergolong unik dan cukup langka. Karena jarang ada seorang pria menikahi dua wanita sekaligus.
Ceritanya, Senum sangat mencintai kedua wanita ini. Keduanya merupakan wanita idaman yang sudah lama dipacari selama ini.
Yakni, Liana Suriani anak kelahiran 7 Mei 1995 Dusun Bulur Mayong Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur dan Jannatul Fatmi asal Desa Kidang Kecamatan Praya Timur.
Cerita Senum, Liana Suriani dipacari selama empat tahun. Sedangkan Junnatul Fatmi dipacari selama dua tahun. Selama pacaran, Senum sudah berusaha jujur. Dan, kedua pacarnya menerima.
Begitu juga ketika ia berniat menikahi keduanya. Senum terlebih dulu sudah memberitahukan, bahwa ia akan menikahi keduanya.
Kedua pacarnya pun sanggup. Di samping memang, Senum takut kehilangan kedua gadisnya itu.
“Saya tidak sampai hati melihat ada yang terluka. Makanya saya putuskan untuk menikah sekaligus dengan Liana Suriani dan Jannatul Fatmi,” tuturnya saat ditemui koran ini di rumahnya, pekan lalu.
Saat merariq, tutur Senum, ia mengambil pacar pertamanya Liana Suriani terlebih dulu. Selang sepuluh menit, ia kemudian pergi mengambil Jannatul Fatmi ke rumahnya.
Karena Senun dan kedua gadisnya itu sudah menyepakati akan pernikahan itu sebelumnya.
Keesok malamnya setelah merariq juga berjalan mulus. Senin malam (26/6) ia melangsungkan akad nikah dengan Liana Suriani.
Dan, Selasa malam (27/6) ia melangsung akad nikah dengan Jannatul Fatmi. Maharnya keduanya pun tidak mahal.
Untuk Liana Suriani meminta maskawin uang Rp 500 ribu dan emas 50 gram. Namun, maskawin itu masih diutang.
Sedangkan Jannatul Fatmi meminta maskawin Rp 500 ribu dan 5 gram emas dibayar tunai.
“Emas yang 50 gram ini nanti saya akan jadikan ikatan. Jika Liana tidak betah atau tidak baik, maka maskawin itu gagal,” ungkapnya.
Apakah Anda bisa berlaku adil terhadap keduanya kelak? Senum tidak banyak memberikan komentar.
Karena perkawinan ini merupakan kali pertama. Dia belum paham sepenuhnya arti keadilan dalam berumah tangga terhadap dua orang istri.
Tapi, pastinya ia akan belajar sambil jalan memberikan keadilan kepada kedua istrinya.
“Karena saya mencintai mereka berdua. Saya juga akan belajar bagaimana caranya berbuat adil, biar nanti istri saya ini merasa senang dan pernikahan ini berjalan lama sampai mati jadi pemisah,” cetusnya.
Ditimpali istri pertamanya Liana Suriani mengaku bahagia berjodoh dengan Senum meski dimadu.
Karena hubungannya selama 4 tahun telah membuat cintanya kepada Senum tidak bisa dipisahkan.
Selain itu, lanjutnya, selama pacaran dirinya dengan istri kedua suaminya Jannatul Fatmi sudah sering berkomunikasi.
Keduanya sanggup menerima apapun yang terjadi, termasuk dimadu seperti yang dialaminya saat ini.
“Kami sudah jalin komunikasi sebelumnya dengan Jannatul, makanya kita mau dimadu sebab kita sama-sama mencintainya,” akunya.
Sementara Jannatul Fatmi mengaku tidak tahu kalau Senum sudah mengambil Liana. Namun, semua sudah terlanjur ketika tiba di rumah Senun. Terlebih, di rumahnya juga sudah ribut, kalau dirinya menikah.
“Awalnya saya tidak tahu kalau Senum sudah mengambil duluan Liana, namun karena sudah rebut ia saya terima meski dimadu,” bebernya.