Tiga Bersaudara Penghapal Quran 30 Juz Ini Bagikan Tips Cepat Menghapal
Tiga Bersaudara Penghapal Quran 30 Juz Ini Bagikan Tips Cepat Menghapal
Terkini.Id, Makassar – Tiga remaja millenial bersaudara ini membuat bangga orang tua & keluarganya. Mereka telah selesai menyetorkan hafalan Al-Qur’annya 30 juz.
Ketiganya adalah Hayani Putri Sumar, Aisyah Ramadhani Sumar, & Fadhila Reski Amalia Sumar, anak dari pasangan bapak Sudirman H.Z & ibu Marwah H R berasal Sengkang, kota Sutera, Sulawesi Selatan.
Kisah menghafal mereka diawali menurut sang kakak, Hayani Putri Sumar. Sosok remaja yg pendiam, santun, & tekun.
Hayani mulai menghafal Al-Qur’an dalam tahun 2016 silam, sejak tahun pertama di SPIDI.
Hayani Hafal Alquran Dalam Tujuh Bulan
Ia menentukan SPIDI menjadi sekolah lanjutan atas keinginan sendiri buat mewujudkan cita-citanya menjadi seorang hafizah.
Dan benarlah sekarang, Hayani sudah kelas XII SMA IT.
“Dengan karunia akbar berdasarkan Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Saya kurang lebih 7 bulan lamanya berjuang,” kata Hayani yang telah meraih predikat hafidzah tadi pada 22 Maret 2017 di SPIDI.
“Perjuangan buat khatam, aku berprinsip misalnya ini, ‘Untuk meraih suatu hal maka kita harus siap berkorban. Dan buat meraih suatu hal yang akbar, maka pengorbanan kita pun harus akbar,'” ucapnya.
Kurangi Waktu Tidur & Main
Hayani mengaku, beliau poly mengurangi saat tidur & bermain.
“Begitu halnya menggunakan usaha buat khatam. Mulai menurut mengorbankan ketika tidur (waktu tidur dikurangi-red).
Di saat melihat orang lain main, bawaannya mau main pula. Belum lagi kalau rindu dengan orang tua, muroja’ah belum lancar, & lagi bad mood.”
Namun menggunakan tekad & prinsip yg teguh, Ia mampu melewati seluruh ujian tersebut dan menggunakan sikap tawadhu’nya, ananda tidak lupa bahwa pencapaiannya hinggat waktu ini nir lain yang berperan besar adalah doa ke 2 orang tua.
“Tapi saya konfiden, apa yang saya dapatkan waktu ini bukan karena bisnis atau kemampuan aku , akan tetapi ditimbulkan oleh doa orangtua,” istilah dia.
Melihat & termotivasi menurut sang saudara tertua, Aisyah Ramadhani Sumar menyusul lalu masuk SPIDI pada 2017 (kelas X SMA IT SPIDI) bersamaan dengan adiknya, Fadhila Reski Amalia Sumar kelas VII SMP. Saat ini keduanya sudah ditingkat kelas XI Sekolah Menengah Atas IT SPIDI dan VIII Sekolah Menengah pertama IT SPIDI.
“Inspirasi saya pada menghafal adalah kak Hayani. Saya berkeinginan buat menghafal seperti dia,” istilah Aisyah.
Aisyah dan Fadhila masing-masing mengkhatamkan setoran hafalan dalam 31 Agustus 2018 pada Bekasi (keliru satu institusi mitra SPIDI), & 27 November 2018 melalui program karantina pada Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan.
Sama halnya dengan Aisyah, bagi Fadhila, kedua kakaknya adalah sosok yg berperan krusial pada keberhasilannya menjadi seseorang hafidzah.
“Masa-masa menghafal niscaya ada waktu semangat menurun. Kadang karena rindu orang tua, homesick, hafalan susah sampai cita rasanya ingin berhenti saja. Tapi saya berusaha melawan itu lantaran pada sisi lain pasti saya punya motivasi. Salah satunya dalah kedua abang aku yang terlebih dulu menuntaskan hafalannya. Saya berpikir, abang saya sudah katam, maka saya pun harus khatam,” tutur Fadhila.
“Kakak saya bilang, Allah menjanjikan bahwa doa orangtua niscaya diijabah. Jika kamu yakin dengan itu, maka engkau niscaya sanggup lantaran setiap waktu orangtua kita selalu mendoakan kita. Dan alhamdulillaah, kini saya berhasil khatam dengan motivasi itu,” lanjutnya.
Semua orangtua mendambakan anak yang cerdas & berprestasi namun tentunya dengan tidak melupakan agamanya. Menjadi bintang Al-Qur’an diera milenial tidaklah gampang tapi juga bukanlah sesuatu yang mustahil diwujudkan. Keluarga bapak Sudirman H.Z & bunda Marwah H.R sudah berhasil membuktikannya.
Dengan mengakibatkan Sekolah Putri Darul Istiqamah sebagai wadah, ketiga ananda tercintanya sudah sebagai hafidzah atas biar Allah Ta’aala. Dengan segala kelemahan & kerendahan hati memohon pada Allah Subhanahu Wa Ta’aala, insya Allah jalan menghafal itu dimudahkan.
“Dan sudah Kami mudahkan al-qur’an buat diingat (dijadikan peringatan), maka adakah orang yg mau merogoh pelajaran.” (QS. Al-Qamar : 17).
Doa Orang Tua
Dari perjalanan menghafal ketiga bersaudara ini, sedikitnya kita menemukan beberapa kunci suksesnya.
Tiga Bersaudara Penghapal Quran 30 Juz Ini Bagikan Tips Cepat Menghapal
Yang paling utama adalah doa orang tua, bakti anak pada kepada kedua orangtua sebab galat satu alasan ananda Hayani menjadi seseorang hafidzah ialah mewujudkan harapan keduanya mempunyai anak penghafal, saling menguatkan dalam kebaikan, usaha & pengorbanan hebat menurut sang anak itu sendiri dan lingkungan lebih kurang.
Terkini.Id, Makassar – Tiga remaja millenial bersaudara ini membuat bangga orang tua & keluarganya. Mereka telah selesai menyetorkan hafalan Al-Qur’annya 30 juz.
Ketiganya adalah Hayani Putri Sumar, Aisyah Ramadhani Sumar, & Fadhila Reski Amalia Sumar, anak dari pasangan bapak Sudirman H.Z & ibu Marwah H R berasal Sengkang, kota Sutera, Sulawesi Selatan.
Kisah menghafal mereka diawali menurut sang kakak, Hayani Putri Sumar. Sosok remaja yg pendiam, santun, & tekun.
Hayani mulai menghafal Al-Qur’an dalam tahun 2016 silam, sejak tahun pertama di SPIDI.
Hayani Hafal Alquran Dalam Tujuh Bulan
Ia menentukan SPIDI menjadi sekolah lanjutan atas keinginan sendiri buat mewujudkan cita-citanya menjadi seorang hafizah.
Dan benarlah sekarang, Hayani sudah kelas XII SMA IT.
“Dengan karunia akbar berdasarkan Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Saya kurang lebih 7 bulan lamanya berjuang,” kata Hayani yang telah meraih predikat hafidzah tadi pada 22 Maret 2017 di SPIDI.
“Perjuangan buat khatam, aku berprinsip misalnya ini, ‘Untuk meraih suatu hal maka kita harus siap berkorban. Dan buat meraih suatu hal yang akbar, maka pengorbanan kita pun harus akbar,'” ucapnya.
Kurangi Waktu Tidur & Main
Hayani mengaku, beliau poly mengurangi saat tidur & bermain.
“Begitu halnya menggunakan usaha buat khatam. Mulai menurut mengorbankan ketika tidur (waktu tidur dikurangi-red).
Di saat melihat orang lain main, bawaannya mau main pula. Belum lagi kalau rindu dengan orang tua, muroja’ah belum lancar, & lagi bad mood.”
Namun menggunakan tekad & prinsip yg teguh, Ia mampu melewati seluruh ujian tersebut dan menggunakan sikap tawadhu’nya, ananda tidak lupa bahwa pencapaiannya hinggat waktu ini nir lain yang berperan besar adalah doa ke 2 orang tua.
“Tapi saya konfiden, apa yang saya dapatkan waktu ini bukan karena bisnis atau kemampuan aku , akan tetapi ditimbulkan oleh doa orangtua,” istilah dia.
Melihat & termotivasi menurut sang saudara tertua, Aisyah Ramadhani Sumar menyusul lalu masuk SPIDI pada 2017 (kelas X SMA IT SPIDI) bersamaan dengan adiknya, Fadhila Reski Amalia Sumar kelas VII SMP. Saat ini keduanya sudah ditingkat kelas XI Sekolah Menengah Atas IT SPIDI dan VIII Sekolah Menengah pertama IT SPIDI.
“Inspirasi saya pada menghafal adalah kak Hayani. Saya berkeinginan buat menghafal seperti dia,” istilah Aisyah.
Aisyah dan Fadhila masing-masing mengkhatamkan setoran hafalan dalam 31 Agustus 2018 pada Bekasi (keliru satu institusi mitra SPIDI), & 27 November 2018 melalui program karantina pada Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan.
Sama halnya dengan Aisyah, bagi Fadhila, kedua kakaknya adalah sosok yg berperan krusial pada keberhasilannya menjadi seseorang hafidzah.
“Masa-masa menghafal niscaya ada waktu semangat menurun. Kadang karena rindu orang tua, homesick, hafalan susah sampai cita rasanya ingin berhenti saja. Tapi saya berusaha melawan itu lantaran pada sisi lain pasti saya punya motivasi. Salah satunya dalah kedua abang aku yang terlebih dulu menuntaskan hafalannya. Saya berpikir, abang saya sudah katam, maka saya pun harus khatam,” tutur Fadhila.
“Kakak saya bilang, Allah menjanjikan bahwa doa orangtua niscaya diijabah. Jika kamu yakin dengan itu, maka engkau niscaya sanggup lantaran setiap waktu orangtua kita selalu mendoakan kita. Dan alhamdulillaah, kini saya berhasil khatam dengan motivasi itu,” lanjutnya.
Semua orangtua mendambakan anak yang cerdas & berprestasi namun tentunya dengan tidak melupakan agamanya. Menjadi bintang Al-Qur’an diera milenial tidaklah gampang tapi juga bukanlah sesuatu yang mustahil diwujudkan. Keluarga bapak Sudirman H.Z & bunda Marwah H.R sudah berhasil membuktikannya.
Dengan mengakibatkan Sekolah Putri Darul Istiqamah sebagai wadah, ketiga ananda tercintanya sudah sebagai hafidzah atas biar Allah Ta’aala. Dengan segala kelemahan & kerendahan hati memohon pada Allah Subhanahu Wa Ta’aala, insya Allah jalan menghafal itu dimudahkan.
“Dan sudah Kami mudahkan al-qur’an buat diingat (dijadikan peringatan), maka adakah orang yg mau merogoh pelajaran.” (QS. Al-Qamar : 17).
Doa Orang Tua
Dari perjalanan menghafal ketiga bersaudara ini, sedikitnya kita menemukan beberapa kunci suksesnya.
Tiga Bersaudara Penghapal Quran 30 Juz Ini Bagikan Tips Cepat Menghapal
Yang paling utama adalah doa orang tua, bakti anak pada kepada kedua orangtua sebab galat satu alasan ananda Hayani menjadi seseorang hafidzah ialah mewujudkan harapan keduanya mempunyai anak penghafal, saling menguatkan dalam kebaikan, usaha & pengorbanan hebat menurut sang anak itu sendiri dan lingkungan lebih kurang.